Bangunsari - Ibu-Ibu PKK Bangunsari Belajar Hidroponik, Sayuran Sehat Kini Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah

Ibu-Ibu PKK Bangunsari Belajar Hidroponik, Sayuran Sehat Kini Bisa Ditanam di Pekarangan Rumah

Desa Bangunsari, Kendal – Tren menanam sayuran dengan metode hidroponik kini mulai merambah hingga ke tingkat desa. Sabtu, 9 Agustus 2025, ibu-ibu PKK Desa Bangunsari berkumpul dengan penuh antusias untuk mengikuti sosialisasi hidroponik yang dipandu oleh tim KKN MIT Ke-20 UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan teknik bercocok tanam modern, tetapi juga mengajarkan cara sederhana agar setiap rumah bisa menghasilkan sayuran segar sendiri.

Kegiatan ini menjadi agenda tambahan yang digelar berbarengan dengan rapat rutin bulanan PKK. Tim divisi PSDM KKN memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi ilmu tentang teknik bercocok tanam modern yang kini semakin diminati, yaitu hidroponik.

Foto:diskominfo/kkn2025

Acara dibuka dengan penjelasan singkat mengenai konsep dasar hidroponik. Peserta diperkenalkan pada metode bercocok tanam tanpa tanah, melainkan menggunakan media air dan nutrisi yang mudah diaplikasikan di rumah. Contoh tanaman sederhana seperti kangkung, sawi, selada, dan bayam menjadi daya tarik tersendiri karena bisa dipanen cepat untuk kebutuhan harian.

Tim KKN kemudian memaparkan jenis-jenis peralatan sederhana yang bisa digunakan, mulai dari botol bekas, pipa paralon, hingga wadah plastik. Peserta dibuat kagum bahwa hidroponik tidak selalu harus mahal, bahkan bisa memanfaatkan barang-barang rumah tangga yang ada.

Setelah pemaparan teori, peserta diajak menyaksikan demonstrasi singkat menanam kangkung dengan sistem hidroponik sederhana. Ibu-ibu PKK terlihat antusias memperhatikan setiap langkah, mulai dari penyemaian, penempatan bibit, hingga pemberian larutan nutrisi.

Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Banyak pertanyaan dilontarkan, seperti cara mengatasi hama, jenis nutrisi yang digunakan, hingga cara menata wadah hidroponik di halaman rumah yang sempit. Antusiasme ini menunjukkan minat besar ibu-ibu untuk mencoba praktik langsung di rumah.

Salah satu peserta bahkan berbagi pengalamannya menanam sawi secara sederhana di pot tanah. Ia merasa metode hidroponik bisa jadi solusi baru untuk menghasilkan sayuran lebih cepat tumbuh dan higienis. Cerita ini semakin menguatkan diskusi bahwa hidroponik bisa menjadi peluang nyata di skala rumah tangga.

Selain memberi manfaat untuk konsumsi sehari-hari, hidroponik juga dibahas sebagai peluang usaha kecil. Tim KKN menjelaskan bahwa hasil panen sayuran segar dari hidroponik bisa dijual ke tetangga sekitar, bahkan ke pasar desa. Dengan modal kecil, hidroponik mampu membuka jalan tambahan penghasilan bagi keluarga.

Tujuan utama kegiatan ini adalah memberi wawasan baru dan mendorong ibu-ibu PKK untuk lebih produktif dalam memanfaatkan lahan sempit. Dengan metode hidroponik, pekarangan kecil sekalipun bisa menghasilkan sayuran segar yang sehat dan bebas pestisida.

Kegiatan berjalan lancar dengan suasana penuh keakraban. Para ibu PKK tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif mencatat, berdiskusi, dan mencoba mengaplikasikan materi yang diberikan. Banyak dari mereka berencana memulai menanam kangkung atau selada setelah mengikuti sosialisasi ini.

Menariknya, acara sosialisasi ini juga dirangkaikan dengan pembagian hadiah lomba Agustusan yang sebelumnya diadakan bersama tim KKN. Para juara lomba menerima hadiah sederhana namun penuh makna, yang semakin menambah semangat kebersamaan di antara warga.

Momen ini menjadi semakin istimewa karena sosialisasi hidroponik tidak hanya menambah pengetahuan baru, tetapi juga membawa keceriaan melalui acara kebersamaan. Balai desa yang biasanya terasa formal, siang itu dipenuhi tawa, antusiasme, dan rasa ingin belajar yang tinggi.

Dengan adanya kegiatan ini, ibu-ibu PKK Desa Bangunsari kini memiliki bekal ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah. Mereka juga semakin termotivasi untuk menjadikan hidroponik sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan produktif.

Sosialisasi hidroponik bersama tim KKN UIN Walisongo diharapkan menjadi langkah awal lahirnya gerakan kecil menanam sayuran sehat dari pekarangan rumah. Jika konsisten, bukan tidak mungkin Bangunsari kelak dikenal sebagai desa hijau yang mandiri pangan melalui hidroponik.


Dipost : 24 Agustus 2025 | Dilihat : 23

Share :