Berita Terkini
Desa Bangunsari, Kendal - Minggu malam (20/07), suasana Balai Desa Bangunsari tampak lebih hidup dari biasanya. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 19 dari UIN Walisongo Semarang menggelar kegiatan perkenalan sekaligus pemaparan program kerja yang akan mereka jalankan selama masa pengabdian. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting untuk membangun kedekatan dan kepercayaan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.
Acara dibuka dengan sesi perkenalan singkat dari masing-masing anggota kelompok KKN. Walau sederhana, momen ini membuat suasana jadi lebih akrab. Warga yang hadir bisa langsung mengenal siapa saja yang akan berinteraksi dengan mereka dalam 45 hari ke depan. Setelah itu, pemaparan program kerja disampaikan secara bergiliran oleh para koordinator divisi, mulai dari pendidikan, keagamaan, kesehatan lingkungan, komunikasi informasi, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Masyarakat memberikan sambutan positif atas kehadiran mahasiswa. Beberapa warga bahkan menyampaikan harapan mereka agar program yang dirancang bisa menjawab kebutuhan nyata desa. Antusiasme ini menjadi modal awal yang sangat berharga untuk memperlancar setiap kegiatan yang akan dijalankan.
Pemaparan program kerja dilakukan secara runtut dan jelas, sehingga warga dapat memahami gambaran umum dari setiap rencana kegiatan. Tidak sedikit dari mereka yang terlihat tertarik dan memberikan masukan. Sebuah hal yang justru sangat diapresiasi oleh mahasiswa sebagai bentuk keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan.
Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi mahasiswa untuk menunjukkan bahwa mereka datang bukan hanya sebagai pelaksana program, tapi juga sebagai mitra yang siap mendengarkan, belajar, dan berkolaborasi dengan warga desa.
Dalam suasana yang hangat, Kepala Desa Bangunsari, Bapak Suwandi, menyampaikan sambutannya dengan penuh apresiasi. Beliau menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN dan berharap kolaborasi ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami senang adik-adik mahasiswa hadir di desa ini. Semoga program yang dijalankan dapat menyentuh kebutuhan warga dan memberi warna baru bagi kehidupan masyarakat Bangunsari," ujar beliau dalam sambutannya.
Tak hanya itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Bapak Suramto, juga turut memberikan pesan dan nasihat yang menyentuh. Beliau menekankan pentingnya keterbukaan dalam berinteraksi dengan masyarakat, serta menyemangati mahasiswa agar menjadikan masa KKN ini sebagai momen pembelajaran dan pertumbuhan pribadi. "Berbaurlah dengan warga. Dengarkan cerita mereka, dan tumbuhlah bersama kami. Di sinilah tempat belajar yang sesungguhnya," ucap beliau.
Sambutan kedua tokoh desa tersebut menambah semangat para mahasiswa untuk menjalankan program kerja mereka. Mereka merasa diterima, dihargai, dan didukung, sebuah suasana yang sangat kondusif bagi tumbuhnya kemitraan yang solid antara kampus dan desa.
Kehangatan yang terasa pada malam itu menjadi penanda bahwa langkah awal telah dijalani dengan baik. Bukan hanya komunikasi yang terbangun, tapi juga rasa saling percaya dan harapan yang dibangun bersama. Interaksi yang terjadi malam itu bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi untuk kerja-kerja kolaboratif di hari-hari selanjutnya.
Mahasiswa pun menyadari bahwa keberhasilan program kerja KKN bukan hanya soal pelaksanaan kegiatan, tetapi juga tentang bagaimana mereka mampu menjadi bagian dari masyarakat desa itu sendiri. Belajar, mendengar, dan tumbuh bersama adalah semangat yang ingin terus mereka jaga selama masa pengabdian berlangsung.
Dengan dukungan dari para pemimpin desa dan antusiasme warga, mahasiswa KKN Posko 19 optimis bisa memberikan kontribusi yang positif bagi Bangunsari. Karena di desa inilah, ilmu dari bangku kuliah bertemu dengan realitas sosial, dan dari sinilah proses tumbuh bersama benar-benar dimulai.
Dipost : 25 Juli 2025 | Dilihat : 9
Share :