Bangunsari - Karang Taruna dan Pemerintah Desa Bangunsari Bersinergi Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba Bersama BNN

Karang Taruna dan Pemerintah Desa Bangunsari Bersinergi Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba Bersama BNN


Desa Bangunsari, Kendal – Sabtu, 27 Juli 2025, Aula Balai Desa Bangunsari dipenuhi semangat edukatif dalam kegiatan Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Kegiatan ini digelar berkat kerja sama antara Pemerintah Desa Bangunsari, Karang Taruna “Bangun Projo,” mahasiswa KKN MIT Ke-20 Posko 19 UIN Walisongo Semarang, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal. Kegiatan ini menargetkan generasi muda, khususnya pemuda desa, untuk menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan narkoba.

Acara dibuka secara formal oleh pembawa acara dari mahasiswa KKN, yang memandu jalannya sesi pembukaan dengan tertib dan khidmat. Rangkaian pembukaan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari pihak desa, dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Yatiman.

Usai sesi pembukaan, acara inti diserahkan kepada Ibu Lilik Khoiriyah selaku pembawa acara utama. Beliau memandu jalannya penyuluhan dengan penuh semangat dan komunikasi yang hangat kepada seluruh peserta yang hadir, terutama para anggota Karang Taruna.

Kepala Desa Bangunsari, Bapak Suwandi, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya kesadaran kolektif untuk mencegah narkoba sejak dini, terutama melalui edukasi seperti ini. “Saya sangat bangga karena para pemuda desa kita antusias mengikuti penyuluhan ini. Kita semua bertanggung jawab untuk saling menjaga,” ujarnya.

Penyuluhan dimulai dengan ceramah dari Bapak Misbahul Munir, tokoh masyarakat dan alumni Tasawuf dan Psikoterapi IAIN Walisongo tahun 2007. Dengan penyampaian yang reflektif, beliau menekankan pentingnya menjaga akal sehat dan jiwa bersih agar tidak mudah tergoda oleh narkoba. Ia mengangkat filosofi klasik dan nilai-nilai spiritual sebagai benteng moral pemuda, menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba bukan hanya kesalahan fisik, tapi juga krisis jiwa dan arah hidup.

Menurut beliau, generasi muda harus memiliki nilai hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh lingkungan. “Narkoba bukan hanya soal zat, tapi soal kehampaan, kekosongan arah hidup. Pemuda harus punya cita-cita dan keberanian untuk menolak,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Foto: diskominfo/kkn2025

Selanjutnya, materi dibawakan oleh Bapak Sapto Nugroho, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Kendal. Dalam pemaparannya, beliau memberikan penjelasan menyeluruh tentang jenis-jenis narkotika, dari yang paling umum hingga bentuk baru yang kerap dimodifikasi agar tampak seperti produk biasa, seperti makanan ringan, permen, bahkan minuman kemasan. Hal ini disampaikannya sambil menunjukkan replika fisik narkoba, yang membuat peserta lebih mudah memahami.

Lebih dari sekadar definisi dan jenis, Bapak Sapto menjelaskan dampak biologis, psikologis, dan sosial yang ditimbulkan dari penggunaan narkoba. Ia menyoroti bahwa efeknya tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga merusak kepercayaan dalam keluarga, memutus pendidikan, dan menjerumuskan pemuda pada tindakan kriminal. "Narkoba merampas masa depan, bukan hanya kesehatan," tegasnya.

Beliau juga mengajak peserta untuk mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba, seperti perubahan perilaku, emosi yang tidak stabil, dan penurunan performa dalam aktivitas sehari-hari. Tak lupa, beliau mengedukasi peserta tentang cara-cara pencegahan berbasis keluarga dan lingkungan, termasuk pentingnya komunikasi terbuka serta kehadiran figur teladan di rumah.

Di akhir sesi, Bapak Sapto memberikan tawaran tes urine secara sukarela bagi peserta yang ingin mengetahui kondisi tubuh mereka. Hal ini disambut positif oleh peserta dan menjadi simbol komitmen bersama dalam membangun desa yang bebas narkoba. Antusiasme peserta pun terlihat tinggi, terutama saat sesi tanya jawab yang diisi dengan pertanyaan kritis dan rasa ingin tahu yang besar dari pemuda Karang Taruna.

Pemateri ketiga dari BNN memberikan materi dengan fokus pada peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ia menyampaikan pentingnya hubungan yang sehat dan terbuka antara orang tua dan anak, serta mengajak peserta untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitarnya.

Mahasiswa KKN memainkan peran penting di balik kelancaran kegiatan ini. Selain menjadi MC pembuka, mereka juga membantu registrasi peserta, mendokumentasikan acara, serta mendukung teknis penyuluhan. Kolaborasi mahasiswa dan Karang Taruna membuat kegiatan ini hidup dan berjalan lancar dari awal hingga akhir.

Peserta yang hadir, khususnya pemuda Karang Taruna, terlihat sangat antusias. Mereka aktif dalam sesi tanya jawab, berbagi pandangan, dan menyambut baik materi yang disampaikan oleh para pemateri. Hal ini menjadi indikator bahwa isu narkoba memang penting untuk terus digaungkan di lingkungan pedesaan.

Kegiatan ini bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif. Mahasiswa belajar dari praktik langsung bagaimana mencegah narkoba di tingkat komunitas, sementara masyarakat mendapatkan bekal untuk menjadi lebih peduli dan sigap terhadap ancaman narkotika.

Dengan semangat kebersamaan, penyuluhan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Bangunsari dalam memperkuat ketahanan sosial dan mencegah penyalahgunaan narkoba. Pemuda yang sadar dan peduli adalah kunci untuk menjaga desa tetap sehat, aman, dan berdaya.


Dipost : 05 Agustus 2025 | Dilihat : 66

Share :