Distribusi Bantuan Sosial Beras Berjalan Lancar di Desa Bangunsari, Mahasiswa KKN Turut Sukseskan Kegiatan

Desa Bangunsari, Kendal – Sabtu, 26 Juli 2025, Desa Bangunsari menggelar kegiatan pembagian bantuan sosial beras yang merupakan bagian dari program nasional yang disalurkan melalui Pemerintah Kabupaten Kendal. Sebanyak 143 warga terdata sebagai penerima manfaat dalam program ini, dengan masing-masing mendapatkan 20 kilogram beras dalam dua paket berisi 10 kilogram.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Bangunsari ini menjadi salah satu bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap ketahanan pangan warga, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Data penerima manfaat telah diverifikasi sebelumnya oleh perangkat RT dan RW di setiap dusun, guna memastikan bantuan tepat sasaran.

Balai desa sejak pagi sudah dipadati warga yang datang membawa undangan resmi dari RT masing-masing. Antusiasme masyarakat terlihat dari ketertiban mereka mengikuti alur yang telah disiapkan. Suasana berlangsung lancar, hangat, dan penuh kerja sama antara panitia pelaksana dan warga penerima manfaat.

Kepala Desa Bangunsari, Bapak Suwandi, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kendal atas bantuan beras yang diberikan. “Kami sangat mengapresiasi bantuan ini. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut karena manfaatnya sangat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Foto: diskominfo/kkn2025

Tidak hanya pemerintah desa dan perangkat RT/RW yang bergerak dalam kegiatan ini. Mahasiswa KKN MIT Ke-20 UIN Walisongo Semarang Posko 19 juga turut serta secara aktif dalam membantu kelancaran kegiatan pembagian bantuan beras. Mereka hadir sebagai bagian dari kolaborasi antar unsur masyarakat desa.

Para mahasiswa KKN memiliki peran penting dalam berbagai bagian teknis kegiatan. Sebagian dari mereka ditugaskan untuk mendata ulang atau mengabsen penerima manfaat yang datang, memastikan bahwa setiap warga yang hadir sesuai dengan data undangan resmi yang telah disebarkan sebelumnya.

Selain itu, ada mahasiswa yang bertanggung jawab untuk memotret KTP penerima serta dokumentasi mereka saat menerima bantuan. Foto tersebut kemudian diunggah ke aplikasi Banpang Mobile, sistem digital yang digunakan untuk pelaporan distribusi bantuan agar lebih akurat dan transparan.

Tak berhenti di situ, mahasiswa juga terlibat dalam proses distribusi fisik. Mereka membantu membagikan paket beras dan mengangkatnya ke kendaraan warga, terutama bagi penerima lansia atau yang datang sendiri tanpa pendamping. Kehadiran mahasiswa memberikan kemudahan bagi warga sekaligus mempererat kedekatan mereka dengan masyarakat.

Dengan keterlibatan aktif tersebut, mahasiswa bukan hanya belajar membantu secara teknis, tetapi juga memahami lebih dalam tentang praktik administrasi sosial dan sistem distribusi bantuan di tingkat desa. Mereka belajar langsung bagaimana pelayanan publik berjalan di tengah masyarakat.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari ibu-ibu PKK Desa Bangunsari yang membantu mengatur jalannya kegiatan dan turut serta membantu para lansia selama proses pengambilan bantuan. Kerja sama antar pihak membuat alur kegiatan menjadi tertib dan efisien.

Seluruh proses pembagian bantuan berjalan tanpa hambatan. Koordinasi antara pemerintah desa, mahasiswa KKN, kader PKK, dan warga berjalan dengan sangat baik. Suasana yang diciptakan bukan hanya formal, tetapi juga hangat dan penuh semangat gotong royong.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mahasiswa mampu menciptakan dampak positif yang nyata. Mahasiswa tidak hanya datang untuk belajar, tetapi juga menjadi bagian dari sistem sosial yang hidup di desa.

Pembagian bantuan beras ini bukan hanya soal logistik dan distribusi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, kepedulian, dan kemitraan. Semangat kebersamaan yang terbangun pada hari itu diharapkan bisa terus menyala dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya di Desa Bangunsari.

Dipost : 05 Agustus 2025 | Dilihat : 48